BAB I PENDAHULUAN

Friday, April 13, 2012

A. DESKRIPSI PRAKTEK CNC

Praktik CNC merupakam matakuliah praktik sebagai aplikasi Numarically Controlled yang terdiri dari fungsi G dan M dan juga merupakan lanjutan penerapan program NC yang telah disimulasikan pada mata kuliah praktik CAD/CAM. Perkuliahan ini disajikan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengaplikasikan perintah G dan M untuk menghasilkan benda kerja pada mesin CNC TU-2A, TU-3A, ET-120 dan VMC-100.
Tahapan kerja yang harus dilakukan/dialami oleh praktikan dalam mengikuti perkuliahan ini adalah :
1. Mempelajari Mesin CNC TU-2A dan ET-120 yang meliputi :
- Elemen – elemen utama Mesin CNC TU-2A dan ET-120
- Menghidupkan Mesin
- Mengambil data Tool dan perpindahan posisi
- Fungsi G dan M
- Menyusun program
- Memasukkan program ke Mesin
- Menjalankan program
- Pemeriksaan hasil
2. Mempelajari Mesin CNC TU-3A dan VMC-100 yang meliputi :
- Elemen – elemen utama Mesin CNC TU-3A dan VMC-100
- Menghidupkan Mesin
- Mengambil data Tool dan perpindahan posisi
- Fungsi G dan M
- Menyusun program
- Memasukkan program ke Mesin
- Menjalankan program
- Pemeriksaan hasil


B. TUJUAN PRAKTEK CNC
Tujuan dari pelaksanaan perkuliahan praktik CNC adalah untuk memperoleh beberapa kemampuan yaitu :
1. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
    pada mesin NC TU-2A
2. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
    pada mesin CNC TU-3A
3. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC ET-120
4. Mahasiswa mampu menerapkan fungsi G dan M untuk membentuk benda kerja
pada mesin CNC VMC-100
5. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin-mesin CNC.
C. URAIAN TUGAS PRAKTEK
1. Persiapan Praktek
Pada tahap pertama mahasiswa dibekali pemahaman tentang Mesin CNC TU-2A, mesin CNC ET-120, Mesin CNC TU-3A dan mesin CNC VMC-100 melalui tatap muka di kelas ditambah dengan study literatur yang meliputi elemen – elemen utama, menghidupkan Mesin, mengambil data Tool dan perpindahan posisi, fungsi G dan M, menyusun program, memasukkan program ke mesin, menjalankan program.
Selanjutnya mahasiswa menerima OJE Sheet (Operation, Job, and Evaluation Sheet) untuk dipahami dan dimengerti maksud dari tugas praktik. Dengan diberikannya tugas, mahasiswa diharapkan :
- Membaca gambar teknik dari benda kerja yang akan dibuat.
- Menentukan tool yang akan dipakai
- Menyusun program CNC untuk pembuatan benda kerja.
2. Pelaksanaan Praktek.
Pelaksanaan praktik merupakan suatu proses pembuatan benda kerja yang meliputi penyusunan program CNC, memasukkan program ke mesin, pemasangan tool, pengambilan data tool, pengikatan benda kerja, set PSO dan eksekusi program.
3. Pemeriksaan Kualitas Hasil Pekerjaan
Pemeriksaan kualitas pekerjaan diukur dari hasil pekerjaan dengan melibatkan metoda pelaksanaan, hasil ketrampilan yang didapat, dan waktu pengerjaan tugas. Ketiga komponen ini akan menentukan hasil pekerjaan mahasisiswa pada setiap job/tugas yang diberikan.

D. METODE PENILAIAN

1. Menilai Komponen

Komponen yang dinilai ada 3 (empat) buah , yaitu : metode ,hasil ketrampilan, waktu. Masing-masing komponen ini mempunyai nilai maksimum yang berbeda. Untuk metoda nilainya 12, hasil ketrampilan nilainya 80, waktu nilainya 8.
Total nilai keseluruhan 100 (seratus).
a. Metode
Komponen ini mempunyai 4 (empat) faktor penilaian yang masing-masing bernilai : 4 untuk langkah kerja , 3 untuk sikap kerja , 3 untuk penggunaan alat, dan 2 untuk keselamatan kerja . Total nilai metoda ini 12 (maksimum).
1) Langkah Kerja
Penilaian langkah kerja dilaukan kepada mahasiswa sewaktu mengerjakan pekerjaan . Apakah teratur dan sesuai dengan yang semestinya atau tidak .
2) Sikap Kerja
Penilaian sikap kerja dilakukan selama mahasiswa mengerjakan pekerjaan, dengan mengamati dan melihat, apakah tekun , penuh semangat , malas , sambil bermain-main, sering keluar ruangan ,dll.
3) Penggunaan Alat
Penilaian terhadap penggunaan alat selama mahasiswa melakukam praktek tentang : Pengikatan benda kerja, pemeliharaan mesin, penggunaan alat sesuai dengan fungsinya.
4) Keselamatan Kerja
Penilaian terhadap keselamatan kerja dilakukan selama mahasiswa mengerjakan pekerjaan , yang meliputi keamanan kerja, rusak tidaknya mesin dan perlengkapan lainnya, gagal tidaknya pekerjaan yang dikerjakan, benar tidaknya langkah mematikan mesin, memutus arus setelah pekerjaan selesai.
b. Hasil Keterampilan
Komponen ini mempunyai beberapa faktor penilaian yang masing-masing mempunyai bobot tersendiri. Komponen ini terdiri dari pemilihan tool (3), pengambilan data tool (7), set perpindahan posisi 15, program (25) dan dimensi (30). Total nilai yang diperoleh maksimum 80.
c. Waktu
Komponen ini mempunyai nilai maksimum 8. Mahasiswa yang dapat menyelesaikan pratik dengan waktu standar ,atau lebih cepat dari waktu standar diberi nilai 8. Sebaliknya mahasiswa yang lambat nilai dikurangi setara dengan kelebihan waktunya.
2. Nilai Akhir Kegiatan Praktek
Bila semua komponen telah diisi , hasil dijumlahkan . Bila nilainya 100 (seratus) atau nilai maksimum, maka distribusinya meliputi :
    No Komponen Penilaian Bobot
    1 M e t o d a 12
    2 Hasil Keterampilan 80
    3 W a k t u 8

    T o t a l 100

Skor akhir ini akan dikonversikan dalam bentuk nilai akhir seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1 Konversi Nilai
Lama Berbasis Kompetensi
Skor Huruf Angka Tingkat
Penguasaan (%)
Huruf Angka Arti
85-100 A 4 90-100 A 4 Sangat Kompeten
75-84 B 3 80-89 B 3 Kompeten
65-74 C 2 70-78 C 2 Cukup Kompeten
55-64 D 1 55-69 D 1 Tidak Kompeten
00-54 E 0 00-54 E 0 Tidak Kompeten

E. TATA TERTIB
Tata tertib merupakan ketentuan dalam bentuk peraturan yang wajib ditaati oleh mahasiswa selama praktek berlangsung . Isi tata tertib antara lain :
1. Mahasiswa harus sudah hadir 5 menit sebelum praktek dimulai .
2. Terlambat 10 menit tanpa alasan tertentu yang dapat diterima, mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti praktik.
3. Mahasiswa dilarang memakai sandal atau sepatu sandal selama praktek berlangsung.
4. Mahasiswa dilarang merokok dalam ruangan praktik.
5. Mahasiswa dilarang bercanda atau berbuat keributan selama praktek berlangsung.
6. Mahasiswa dilarang membawa pulang benda berupa bahan praktik dan peralatan yang
ada dalam bengkel.
7. Harus menjaga kebersihan ruangan selama melaksanakan praktik.
8. Peminjaman peralatan yang diperlukan selama praktik harus melalui dengan menggunakan daftar pinjaman.
    9. Kehilangan dan kerusakan peralatan selama praktek dengan disengaja menjadi tanggung-jawab mahasiswa dan harus diganti.
F. JADWAL PELAKSANAAN PRAKTEK
Pelaksanaan praktik CNC ini terjadwal sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan praktik CNC ini secara keseluruhan dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan. Sesuai dengan jumlah sks yaitu 2 sks, maka dibutuhkan waktu praktik selama 2 x 100 menit (3 jam 20 menit). Jam efektik selama yang 3 jam 20 menit, 30 menit digunakan untuk penyajian materi Mesin CNC,130 menit untuk praktik, 10 menit untuk persiapan praktik, 10 menit untuk kebersihan setelah praktik berlangsung. Sehingga untuk 16 kali pertemuan, maka dibutuhkan 16 x 30 menit jam efektif utuk teori dan 16 x 150 menit efektif untuk praktik.
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan kegiatan praktik CNC :
Mata Kuliah : Praktik CNC*/Teknologi Pemesinan II**/Teknologi Pemesinan III***
Kode : MES
Jumlah SKS : 2 sks
Semester : Ganjil/Genap
Jurusan/P. Studi : * P. Studi D3 KBK , ** P. Studi S1 KBK., *** P.Studi D3 Non KBK.
Dosen :
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Praktik CNC
Perkuliahan Pertemuan Teori Praktik
1 s/d 8 Mesin CNC TU-2A Job 1
9s/d 16 Mesin CNC TU-3A Job 2

G. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan faktor utama dalam bekerja. Oleh karena itu mahasiswa harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Keselamatan kerja bukan hanya menyangkut orangnya, tetapi juga alat/mesin serta barang atau benda kerja yang dikerjakan. Keselamatan kerja meliputi keselamatan dari manusianya, keselamatan alat/mesin dan keselamatan benda kerja.
1. Keselamatan Kerja Bagi Manusianya (mahasiswa)
Faktor ketidakhati-hatian dalam bekerja akan menimbulkan cidera bahkan dapat berakibat fatal. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diingnkan tersebut, sebaiknya mahasiswa mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
a. Pakailah pakaian pratik dengan rapi.
b. Rambut tidak boleh gondrong.
c. Jika mesin sedang beroperasi aktifkan selalu pintu /pelindung beram.
d. Pakai sarung tangan pada saat membersihkan beram.
e. Yakinkan bahwa benda kerja telah terikat kuat.
f. Camkanlah gambar-gambar keselamatan kerja yang ditempel pada dinding.
2. Keselamatan Alat dan Mesin
Umur suatu alat/mesin tergantung pada pemakainya. Oleh karena itu, untuk menjaga agar umurnya panjang, sebaiknya para pemakai mengikuti aturan berikut ini :
a. Untuk membersihkan beram jangan menggunakan kompressor.
b. Pada waktu mengoperasikan mesin, jangan sampai melampaui beban atau batas
maksimumnya.
c. Gunakan alat-alat tangan sesuai fungsinya.
d. Laksanakan perawatan sesuai dengan manual mesin.
3. Keselamatan Benda Kerja
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengerjaan benda kerja adalah mengikuti petunjuk atau langkah-langkah kerja yang terdapat pada operation Sheet. Untuk itu mahasiswa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Baca dan ikuti dengan seksama langkah-langkah kerja pada lembar pekerjaan.
b. Jangan bekerja sebelum ada petunjuk dari dosen/instruktur
c. Periksa dengan seksama mesin yang akan digunakan dan laporkan apabila ada
kerusakan atau kelalaian dalam penggunaannya.
d. Periksa benda kerja yang apakah telah sesuai dengan ketentuan pada lembar
pekerjaan.
H. PEMELIHARAAN FASILITAS BENGKEL
Workshop beserta isinya harus dipelihara untuk menjaga keutuhan dan umur mesin/alat yang ada. Jika workshop bersih maka mahasiswa akan merasa betah dan juga merasa aman. Pemeliharaan alat/mesin harus secara teratur dan terus-menerus. Oleh karena itu, sebaiknya diikuti petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
1. Tempatkan alat-alat bantu pada lemari/panel yang mudah dikontrol.
2. Pada tiap-tiap mesin, taruh kartu pemakaian agar dapat dideteksi lama pemakaiannya.
3. Buat daftar perawatan harian, bulanan, dan tahunan.
4. Jangan meremehkan kerusakan yang kecil, agar tidak merepotkan dikemudian hari.
5. Perhatikan apakah mesin memerlukan pengontrolan temperatur.
6. Terapkan semboyan “lebih baik mencegah daripada memperbaiki’’ yang ada pada semua fasilitas di workshopel.

Parameter proses permesinan pada mesin frais

Tuesday, April 10, 2012

   Parameter proses permesinan pada mesin frais adalah sebagai berikut :

1. Cutting speed
N : rpm pahat
D : diameter cutter (inch)
(Sumber : Teori dan Teknologi Proses Permesinan)

2. Feed per Tooth

V : laju linier
N : rpm pahat
n : jumlah gigi
(Sumber : Manufacturing engineering and technology)

3. MRR ( Material Removal Rate

l : length of workpiece (inch)
W : wide of workpiece (inch)
t : time (minute)
v : cutting speed (inch per minute)
d : depth of cut (inch)
(Sumber : Manufacturing engineering and technology)

4. Cutting time

lc : perpanjangan cutter
l : panjang benda kerja
       v : cutting speed
(Sumber : Manufacturing engineering and technology)

Gambar Grafik untuk menentukan kecepatan makan
(Sumber : Teori dan Teknologi Proses Permesinan

Gambar Grafik Pengeboran
(Sumber : Teori dan Teknologi Proses Permesinan)

Gambar Grafik Kecepatan Potong-makan-putar
(Sumber : Teori dan Teknologi Proses Permesinan)
 

Parameter Proses Permesinan Mesin Bubut

   Parameter proses permesinan mesin bubut adalah sebagai berikut :

1.    Cutting Speed
Cutting Speed ialah kecepatan potong (mm/min)                  

         ν = Ï€.d.n / 1000
Ketarangan :
d : diameter benda kerja                                                                     
n : putaran poros utama (benda kerja)
(referensi : http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html )

2.    Feeding Speed
Feeding Speed ialah kecepatan Makan (mm/min)
          ν f =  f .  n
Keterangan :
f : gerak makan (mm)
n : putaran poros utama (benda kerja)
(referensi : http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html )

Gambar Grafik untuk menentukan kecepatan makan

3.    Material Removal Rate 
Material Removal Rate ialah Laju penghasil geram ( cm3/min)
Z = f . a . ν f
            Keterangan :
f : gerak makan (mm)
a : kedalaman potong (mm)
ν f : kecepatan makan (mm/min)              

4.    Cutting Time (min)
Cutting time ialah waktu pemotongan 
          tc = lt  / ν f

            Keterangan :
            lt : panjang permesinan
            ν f : kecepatan makan    (mm/min)          

5.    Depth of  Cut
Depth of  cut ialah Kedalaman Pemotongan (mm)
                     
            Keterangan :
            D = diameter awal pembubutan (mm)
            d = diameter akhir pembubutan (mm)      



Download Kumpulan Materi TEKNIK PEMESINAN Part 1

TEKNIK PEMESINAN 
  1. Bekerja Dengan Mesin Umum
  2. Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur
  3. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin
  4. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais
  5. Melakukan Perhitungan Dasar
  6. Melakukan Perhitungan Lanjut
  7. Melakukan Perhitungan Matematis
  8. Mempergunakan Mesin Bubut Komplek
  9. Mempergunakan Mesin Frais Komplek
  10. Mempergunakan Mesin Gerinda
  11. Memprogram Mesin Cnc Dasar
  12. Mengeset Mesin Dan Mengedit Program Mesin Cnc
  13. Mengeset Mesin Dan Program Cnc
  14. Menggerinda Pahat Dan Alat Potong
  15. Mengoperasikan Dan Mengamati Mesin Proses
  16. Mengoperasikan Mesin Cnc Dasar
  17. Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar
  18. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut
  19. Menggunakan Alat Ukur
  20. Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi



TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI
  1. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais 
  2. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Gerinda  
  3. Membongkar,Mengganti Dan Merakit Komponen Pemesinan  
  4. Pemeliharaan Dan Perbaikan Sistem Hidrolik  
  5. Pemeiharaan Komponen Hidrolik  
  6. Pemeliharaan Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel  
  7. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut  

Materi Teknik Perawatan Mekanik POLISAFARIS RANTAU

Potensi Penggunaan Solar Cell di Indonesia

Monday, April 9, 2012


sunshine 
Semakin besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi baik dilingkungan keluarga sampai dengan  perindustrian, maka diperlukan suatu gagasan dimana bangsa kita dapat menghasilkan energi mandiri yang tentu sifatnya dapat diperbaharui. Perihal energi merupakan aspek yang sangat mempengaruhi pertumbuhan bangsa ini dibidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan & ketahanan sehingga pemerintah dituntut dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi potensi energi Indonesia dengan mandiri. Selama ini Indonesia lebih fokus melakukan eksplorasi dan eksploitasi yang terkandung di perut Ibu pertiwi seperti minyak, batu bara, dan gas bumi yang tentunya sifatnya tidak dapat diperbaharui dan akan habis suatu saat nanti.
Indonesia merupakan negara tropis dan juga dilewati garis khatulistiwa dimana kita dapat memanfaatkan sinar matahari secara maksimal sebagai sumber energi yang primer. Sinar matahari merupakan pancaran gelombang elektromagnet yang dapat serap dan dikonversi menjadi energi listrik. Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam equinox sehingga sinar matahari yang kaya akan elektromagnet tersebut dapat dimanfaatkan.
Solar cell merupakan perangkat yang dapat melakukan konversi energi dari cahaya elektro magnet yang dipancarkan oleh matahari ke energi listrik dan kemudian dapat kita gunakan di kehidupan sehari-hari. Solar cell terdiri dari kumpulan bahan semi konduktor yang menyerap elektron dari sinar matahari, kemudian memaksimalkan foton, memperkecil refleksi dan remombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya.
Teknologi ini pertama kali digunakan untuk satelit diluar angkasa, dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk energi pengganti bensin pada mobil (mobil tenaga surya), dan energi penerang dimalam hari di desa-desa terpencil. Dalam perkembangannya di Indonesia selain dapat dikembangkan melalui Pembangkit Listik Tenaga Surya, kita juga dapat menganti dinding maupun kaca yang terbuat dari solar cell di rumah-rumah penduduk dan gedung-gedung perkantoran dengan solar panel yang transparan sehingga kita dapat memanfaatkan energi yang dihasilkan dari bangunan kita sendiri. (Saut J Tambunan)
Rumah Huni yang menggunakan solar panel
Rumah Huni yang menggunakan solar panel
Taiwan Stadium yang 100% menggunakan solar cell untuk operasionalnya

Taiwan Stadium menggunakan 100% energi untuk operasionalnya dari solar panel



 

Download MasterCam V9 Full Version

Sunday, April 8, 2012

Saya berbagi program MASTERCAM Versi 9.0 dalam bahasa Inggris, dan dilengkapi dengan Crack.
Untuk menginstal unzip file dalam folder karena mereka berada dalam file klik file Setup dan ikuti petunjuk, Anda akan melihat pesan bahwa mereka ingin unit yang akan diinstal jika dalam inci atau milimeter, inilah yang Anda sukai meskipun kami sarankan Anda untuk menjadi dalam milimeter.
Setelah instalasi selesai, Anda pergi untuk memecahkan folder dan klik pada LC_mcam9 untuk menginstal crack, sekali melakukan ini restart komputer Anda dan membuka instalasi selesai.

Download Link:

Alat Pengujian Brinell part2


Electric Brinell Hardness Tester

Alat ini digunakan untuk mengetahui kekerasan dari material logam. Pada pengujian Brinell digunakan bola baja yang sudah dikeraskan dan telah diketahui diameternya sebagai indentor. Indentor ini ditusukkan ke permukaan benda uji secara tegak lurus dengan adanya tekanan tertentu selama waktu tertentu selama waktu tertentu pula. Akibat indentasi itu maka pada permukaan logam atau benda uji akan terjadi tapak tekan yang berbentuk tembereng bola.
Spesifikasi yang digunakan adalah:
Merk : Hauser Henry S A
Diam. bola baja : 1,2 mm
Berat beban : 43,2 kg (100-500 BHN) 12,48kg (30-120 BHN)
Buatan : Jerman


Electric Furnace

Alat ini digunakan untuk proses pemanasan (heating), penahanan (holding), atau pendinginan (cooling) dalam dapur pada benda kerja.
Spesifikasi dapur listrik yang digunakan adalah:
Merk : OPENBAU HOFMAN
Tipe : E/90
Voltage : 220 volt
Daya : 3.3 kW
Suhu Maks.: 1100 oC
Buatan : Austria



Charpy Impact Tester
Alat ini digunakan untuk pengujian kejut. Pengujian dilakukan dengan memberikan pukulan (beban kejut) berupa ayunan pendulum pada spesimen bertakik sehingga akan terjadi laju regangan yang sangat besar pada spesimen hingga patah. Pengukuran energi kejut dilakukan dengan menghitung selisih energi pendulum saat mematahkan spesimen dan saat dry run.
Spesifikasi alat :
Berat pendulum : 24 Kg
Radius lengan : 60 cm
Sudut lengan : 90°


Tensile Test Machine

Pengujian tarik dilakukan dengan memberikan gaya tarik ke arah aksial pada spesimen. Tegngan tarik dinyatakan oleh besarnya gaya tarik yng dialami tiap satu satuan luas spesimen.. Dari pengolahan data akan diperoleh Diagram Tegangan-Regangan yang dapat menunjukkan berbagai sifat mekanik dari material.
Spesifikasi mesin tarik yaitu:
Merk : MFL Piuf-Und Me Bsyteme GmbH D 6800 Mannheim
Kapasitas : 100 kN
Tipe : U PD 10
Tahun ; 1982
Mesin ini memiliki tiga skala pengukuran beban, yaitu:
A = 0 s/d 20 kN
A+B = 0 s/d 50 kN
A+B+C = 0 s/d 100 kN


Microscope

Alat ini digunakan untuk membesarkan peanmpakan struktur mikro spesimen pada titik tertentu. Seberkas cahaya horizontal dipantulkan oleh plane glass reflektor ke permukaan spesimen. Spesimen akan memantulkan cahaya dengan karakteristik yang sesuai dengan struktur mikronya. Cahaya ini dibiaskan oleh lensa obyektif, lalu oleh lensa okuler sehingga diperoleh bayangan dengan pembesaran tertentu.
Spesifikasi mikroskop logam :
Merk : Olympus
Buatan : Jerman
Pembesaran : 10x, 50x, 100x, 200x


Centrifugal Sand Paper Machine
Alat ini digunakan untuk membersihkan permukaan material logam dari karat dan kotoran lain yang tidak diperlukan serta dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan dan mengurangi dimensi.
Spesifikasi :
Merk : Saphir
Buatan : Jerman
Diameter : 15 cm
Putaran : 120 rpm


Jominy Test Vessel Cooling
Alat ini digunakan untuk proses pendinginan pada uji jominy. Spesimen setelah diberi proses heating dan holding disemprot dengan air dari salah satu ujungnya. Kecepatan pendinginan yang berbeda mengakibatkan nilai kekerasan yang berbeda tiap segmen memanjangnya.
Spesifikasi alat :
Diameter spesimen : 20 mm

Pengujian Kekerasan Material

  Kekerasan adalah ketahanan material  terhadap deformasi plastik yang diakibatkan tekanan atau goresan dari benda lain. Pengujian kekerasan dilakukan dengan menekan  sebuah indentor ke permukaan benda uji. Ukuran hasil penekanan dikonversikan ke angka kekerasan. Beberapa metode uji kekerasan akan dijelaskan pada bagian berikut:
 

Pengujian kekerasan Rockwell
Indentor terbuat dari baja yang diperkeras berbentuk bola dan selain itu ada juga yang berbentuk kerucut intan lihat gambar. Indentor bola mempunyai ukuran diameter masing-masing 1,588, 3,175, 6,350 dan 12,70 mm. Sedangkan beban yang tersedia adalah 10, 60, 100 dan 150 kg.
 
                       (a)                                            (b)
                 Bentuk indentor rockwell (a) dari samping (b) dari atas (Callister, 2001)
Angka kekerasan Rockwell disimbolkan dengan HR. Penulisan angka kekerasan dan simbol skala di contohkan sebagai berikut, 80 HRB melambangkan angka kekerasan 80 pada skala B. Tabel  menampilkan simbol skala, ukuran bola serta beban pada pengujian rockwell.
                                 Skala kekerasan  Rockwell (Callister, 2001)

Penyimpangan pada pengujian ini  muncul bila spesimen uji terlalu tipis atau indentor terlalu dekat dengan tepi spesimen. Ketebalan spesimen paling tidak 10 kali dari kedalan injak indentor dan jarak antar tempat penekanan paling tidak 3 kali dari diameter injak indentor. Kekasaran permukaan spesimen uji sangat menentukan  keakuratan hasil pengujian.   


Pengujian kekerasan Brinell
Pengujian kekerasan Brinell menggunakan penumbuk (penetrator) yang terbuat dari bola baja yang diperkeras (atau tungsten carbide). Diameter bola adalah 10 mm, lihat gambar  dan beban standar antara 500 dan 3000 kg dengan peningkatan beban 500 kg. Selama pembebanan, beban ditahan 10 sampai 30 detik. Pemilihan beban tergantung dari kekerasan material, semakin keras material maka beban yang diterapkan juga semakin besar.
Bentuk indentor Brinell (Callister, 2001)


HB = Angka kekerasan Brinell
P    = Beban

Angka kekerasan brinell disimbolkan dengan HB. Ketebalan maksimum  spesimen sama dengan indentor, sedangkan jarak antar penjejakan sama dengan pengujian rockwell. Pengujian ini juga memerlukan permukaan yang datar dan halus.
 Pengujian kekerasan Knoop dan Vickers
Kedua jenis pengujian ini menggunakan indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Hasil penjejakan diukur dengan mikroskop lalu dikonversikan menjadi angka kekerasan.

                                       Bentuk indentor Vickers (Callister, 2001)

HV= 1,854 P/d2
HV = Angka kekerasan Vickers
P    = Beban


                                  Bentuk indentor Knoop ( Callister, 2001)

HK= 14,2 P/l2
HK = Angka kekerasan Knoop
P    = Beban

Kekerasan Knoop dan Vickers dilambangkan dengan HK dan HV. Kedua jenis pengujian ini cocok untuk pengujian dengan material yang nilai kekerasannya rendah. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik.
 

Adsense

Most Reading